Metamorfosis Perpustakaan Jantong Hate Rakyat Aceh



                Jantong hate  rakyat Aceh, itulah sebutan yang sangat melekat pada Universitas Syiah Kuala atau yang akrab disapa Unsyiah. yang bermakna jantung hati atau kesayangan masyarakat Aceh. Menandakan bahwa begitu dicintainya unsyiah di bumi kandungnya. Didirikannya pada tahun 1970 sampai sekarang, perpustakaan unsyiah senantiasa menjadi kebanggaan Aceh. Hal ini seakan mengisyaratkan besarnya harapan rakyat aceh akan berdirinya suatu wadah gudang ilmu pencetak generasi intelek Aceh. Menyadari  akan pentingnya ilmu, maka lahirlah purpustakaan di universitas syiah kuala. Perpustakaan unsyiah menjadi sandaran bagi mahasiswa untuk mencari ilmu, membaca maupun menyelesaikan tugas perkuliahan. Hadirnya perpustakaan unsyiah diharapakan dapat membuat minat baca mahasiswa menjadi tinggi. Karena membaca sangat perlu untuk mendapatkan pengetahuan dan informasi. Jika diantara kita ada yang ingin menelusuri setiap inchi permukaan bumi ini, maka hal pertama yang harus dilakukannya adalah membaca. Sebab membaca akan mendapatkan ilmu. Sesuai dengan wahyu pertama yang turun pada nabi Muhammad ,yaitu “iqra’ “yang artinya “bacalah”.

https://jasmanfaizza.wordpress.com/2016/03/12/bacalah/

            Berdasarkan wahyu tersebut, membaca memiliki makna dan kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan, seberapa tinggi pengetahuan seseorang dapat dilihat dengan bagaimana kebiasaan dalam membaca. Dengan kata lain, jika ingin pandai, maka Iqra’. Namun fakta dilapangan menunjukkan bahwa minat baca mahasiswa Aceh masih rendah, membaca dianggap sebagai hal yang tidak perlu atau membuang buang waktu. Alhasil mahasiswa lebih memilih duduk berjam-jam di warung kopi dari pada pergi kepustaka. banyak alasan mengapa mahasiswa tidak betah berlama-lama di perpustakaan, salah satunya perasaan bosan dan malas jika harus terus terusan berinteraksi dengan buku-buku. Namun seiring perkembangan zaman, dengan membaca situasi dan kondisi serta kebutuhan, perpustakaan unsyiah telah melakukan perubahan, baik berupa fasilitas maupun pelayanan. Jika dulu perpustakaan unsyiah hanya melayani kegiatan membaca buku, peminjaman buku, maka sekarang perpustakaan unsyiah telah bermetamorfosis menjadi perpustakaan yang bukan sekedar perpustakaan atau dengan kata lain “More Than Just a Library”. Yang memiliki makna perpustakaan unsyiah yang menarik lebih dari hanya sekedar perpustakaan biasa. Hal ini dapat dilihat dari sistem, pelayanan maupun program kegiatan yang diselenggarakan perpustakaan unsyiah yang sangat berkualitas.

             Dulu ketika saya pertama kali masuk ke unsyiah alias mahasiswa baru pada tahun 2014, perpustakaan unsyiah tidak semegah yang sekarang. Aktivitas mahasiswa diperpus pun biasa saja, namun sekarang begitu luar biasa, telah terciptanya program program- program yang bermanfaat bagi mahasiswa untuk menyalurkan kreatifitasnya. Seiring perkembangan zaman, perpustakaan unsyiah terus berbenah dan memantapkan diri untuk menjadi perpustakaan terbaik diindonesia, terkhusus di Aceh. Hal ini terlihat dari perpustakaan unsyiah yang jauh lebih indah, diadakannya renovasi internal maupun renovasi eksternal. Renovasi internal meliputi pembenahan sistem perpustakaan yang lebih modern dan berkualitas dari segi pelayanan dan programnya, sedangkan renovasi eksternal meliputi pembenahan fisik bangunan perpustakaan maupun lingkungan sekitar perpustakaan yang lebih hijau, rapi dan bersih. Perpustakaan unsyiah sendiri telah menyelenggarakan kegiatan rutin yang sangat berkualitas, seperti adanya kelas literasi informasi, harmoni kampus serta relax and easy yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menyanyi ataupun stand up comedy. Melihat besarnya perubahan peningkatan perpustakaan unsyiah, membuat saya membayangkan perpustakaan unsyiah layaknya sebuah metamorfosis. Yang berubah dari sebuah telur yang kecil sampai menjadi sebuah kupu-kupu yang indah.

   http://library.unsyiah.ac.id/category/kegiatan/

            Perpustakaan Unsyiah sangat mengapresiasi minat baca mahasiswa, hal ini terlihat dari adanya penobatan duta baca Unsyiah. Program ini diselenggarakan dengan tujuan memotivasi mahasiswa untuk terus membaca, kapan pun dan dimanapun agar mendapatkan pengetahuan.  Program kegiatan yang telah disusun ini memberikan kesempatan mahasiswa untuk mengikuti kegiatan ini, dengan disesuaikan pada minatnya. Kegiatan ini disusun se apik mungkin dengan tujuan menambah minat mahasiswa mengunjungi perpustakaan unsyiah yang nantinya diharapkan bertambahnya pengetahuan mahasiswa. Jika dipahami maka perpus unsyiah merupakan tempat yang menyenangkan untuk belajar atau berkreativitas. Oleh karena itulah tidak ada lagi alasan mamhasiswa akan perasaan malas dan bosan ketika berlama-lama di perpustakaan jantong hate rakyat Aceh ini.
           
   http://library.unsyiah.ac.id/category/kegiatan/

             Selain itu perpustakaan unsyiah telah menyediakan coffee corner disudut perpustakaan, yang berhadapan dengan kantin mini yang telah terlebih dahulu hadir meramaikan perpustakaan.  coffee corner dibuka atas inisiatif akan tingginya minat masayarakat aceh akan kopi, terutama mahasiswa, jika dulu mahasiswa lebih memilih ke warung kopi dibanding pergi keperpus karena alasan perpustakaan itu membosankan, maka kini pikiran tersebut harus dibuang jauh-jauh , karena sekarang perpustakaan unsyiah telah menyediakan pojok ruang untuk minum kopi, jadi jika berada di perpus dan ingin minum kopi, maka datang saja ke pojok corner, anda pun akan merasakan sensasi perpus ala cafe bintang lima. Di cofee corner ini mahasiswa bisa belajar sambil menikmati suasana santai minum kopi.  
http://roasliayuli26.blogspot.co.id/2014/03/teamwork.html

            Peningkatan kualitas perpustakaan unsyiah tidak terlepas dari kerjasama antar seluruh personil, baik dosen, mahasiswa maupun pegawai dilingkungan universitas syiah kuala. Kerjasama tersebut membuahkan hasil yang sangat memuaskan, hal ini terlihat dari pencapaian tertinggi perpustakaan unsyiah yang mendapat akreditasi A, yang menandakan bahwa perpustakaan unsyiah memiliki kualitas yang tinggi sebagai salah perpustakaan terbaik nasional. Mendapatkan penghargaan setinggi itu bukanlah hal yang mudah, membutuhkan kerja keras semua pihak terkait. Diharapkan peningkatan kualitas dan layanan serta program manarik yang dilaksanakan oleh perpus unsyiah seperti kelas literasi informasi, harmoni kampus serta relax and easy dapat menarik minat baca mahasiswa unsyiah, dengan tujuan akhir peningkatan pengetahuan mahasiswa akan bidang ilmu yang nantinya akan mencetak kaum intelektual di tanah rencong ini. Itulah metamorfosis perpustakaan jantong hate rakyat Aceh yang lebih dari sekedar perpustakaan guna  melahirkan kaum intelektual aceh. 


Note : tulisan ini dibuat untuk mengikuti lomba blogger Library Fiesta Perpustakaan Unsyiah tahun 2017.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

masalah penelitian